Salimgr
News Update :
Home » » Cinta dunia sering membuat manusia lupa diri

Cinta dunia sering membuat manusia lupa diri

“Bersama kegembiraan pasti ada kesedihan. Tiada rumah yang mendapatkan kenikmatan, melainkan mendapatkan pula pelajaran. Masing-masing kalian adalah tamu, sedangkan hartanya adalah pinjaman. Setiap tamu akan segera pulang, sedangkan pinjaman dikembalikan kepada pemiliknya.” ]
Cinta dunia sering membuat manusia lupa diri. Lupa segala-galanya dan akhirnya menjerumuskan diri ke dalam api neraka. Segala hal dilakukan untuk meraih kenikmatan cinta dunia yang tak sebanding dengan cinta Allah SWT. Padahal, jika disadari cinta dunia akan melengahkan manusia dari cinta kepada Allah SWT dan berdzikir kepada-Nya. Dan sebuah kerugian besar ketika tidak dapat merasakan cinta Allah SWT yang
sangat luas dan kekal. Sungguh, merugilah para pecinta dunia!
Cinta dunia merupakan pangkal semua dosa di dunia ini. Bagaimana tidak? Cinta dunia akan membawa si pecinta kepada jalan salah yang dituntun setan dalam pencapaian cintanya. Si pecinta juga lupa hakikatnya sebagai hamba-Nya yang dilahirkan untuk beribadah. “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat [61]: 56)
Kecintaan ini akan berkontribusi dalam melahirkan komplikasi yang terus beruntun antara satu dosa dengan dosa yang lain. Jika ingin memperbaiki dosa-dosa yang beruntun tersebut, segeralah basmi si pangkal dosa. Berikut enam karakter pecinta dunia:

1.tujuan hidup hanyalah untuk mencari kesenangan dunia; baik harta, tahta, wanita, dan juga popularitas, dilakukan dengan segala macam cara yang tidak mempedulikan halal dan haram. Misalnya saja para pejabat yang melakukan korupsi.

2.lupa dan lalai beribadah kepada Allah SWT karena terlalu sibuk dengan urusan dunianya, bahkan rela mengorbankan agama dan imannya demi kenikmatan dunia, seperti meninggalkan shalat ketika ada rapat mendadak di kantor, meninggalkan puasa karena jadwal syuting yang padat, dll.

3.suka bermewah-mewah dan bangga dengan dunia yang dimilikinya serta lupa bersyukur. Mereka tidak menyadari bahwa harta itu tidak sepenuhnya milik mereka. Dan ketahuilah, bahwa suatu saat akan diminta kembali oleh pemiliknya.

4.gemar menumpuk-numpuk harta dan enggan mengeluarkan zakat dan sedekah. Bukankah dalam hartanya itu terdapat hak-hak orang lain? Akan tetapi, sulit baginya untuk berbagi, kalaupun terpaksa maka ia mengeluarkan harta yang terburuk.

5.pola pikirnya mengatakan bahwa ukuran sebuah kesuksesan hanya dengan dunia, bahkan menganggap bahwa agama hanya sebuah status yang tidak perlu diperhatikan.

6.takut mati.Sudahkah kita terhindar dari karakter tersebut? Ataukah kita hanya pecinta dunia yang sudah melangkah jauh mengejar cinta fana dan tidak peduli dengan hakikat hidup di dunia ini? Untuk jawaban terbaik, tanyakan hati kecil Anda!
Bagikan Artikel ini :

Post a Comment

 
Copyright © 03 Desember 2014. salimgr.com Sebuah personal blog Abdul Salim
Powered by Blogger | Web Hosted by Idwebhost